Sayang Petani

Metode yang digunakan dalam Tugas Lapang Sosiologi pertanian ini adalah metode pengumpulan dengan teknik wawancara, observasi, dan kepustakaan. Metode wawancara yaitu dengan bertanya langsung kepada responden berdasarkan quesioner.

Metode observasi adalah mengamati   secara  langsung  keadaan responden.  Data yang diperoleh dicatat dalam bentuk catatan harian kemudian di sadur dalam laporan. Sedangkan metode kepustakaan dilakukan dengan mencari literatur yang berkaitan dengan makna tanah dan pengaruh luas lahan terhadap kehidupan sosial petani.

Praktek tugas lapang sosiologi pertanian dilakukan sebanyak empat kali kunjungan. Penentuan lokasi Praktek Lapang dilakukan dengan mengobservasi desa yang memiliki permasalahan menyangkut makna kerja petani. Responden ditentukan oleh mahasiswa sendiri.

Model bisnis adalah merencanakan bagaimana sebuah organisasi Pertanyaannya kini, apakah model bisnis ini hanya berlaku bagi institusi atau organisasi yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan? (Abeng, 2006).

Pada dasarnya, setiap organisasi hadir untuk menciptakan nilai (value) bagi siapa pun yang memiliki kepentingan terhadap institusi yang bersangkutan (Abeng, 2006).

Sedangkan  dalam batasan lainnya, organisasi merupakan sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama mengarah pada tujuan bersama di bawah kewenangan dan kepemimpinan (Kartono, 2008).

Setiap bisnis atau organisasi, tidak terkecuali yang diperani oleh lembaga nirlaba ataupun  birokrasi pemerintah, menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan (costumer). Oleh karena itu setiap organisasi harus jelas siapa pelanggannya agar supaya pemenuhan kebutuhan berdasarkan konsep nilai yang ditentukan oleh pelanggan, bukan oleh produsen (Abeng, 2006).

Untuk mengolah data, perlu diketahui beberapa analisa, baik analisa pendapatan maupun analisa biaya yang dapat membantu kita memperoleh hasil perhitungan yang menggambarkan produksi dari hasil pertanian responden.

Nilai Penyusutan Alat (NPA), merupakan nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut.

Nilai Penyusutan Alat

Biaya Penyusutan Alat (BPA), merupakan biaya yang terdapat pada suatu alat dengan melihat nilai produksi cabang usahatani, total nilai produksi dan nilai penyusutan alat. Baca entri selengkapnya »

Net Farm Income (NFI),  merupakan total pendapatan bersih dari produksi yang dihasilkan.

NFI = Gross Output (Rp) – Total Cost (Rp)

Farm Enterprice Profit (FEP), merupakan analisa pendapatan untuk menghitung total pendapatan dari jumlah produksi yang dihasilkan dan penyesuainnya dengan harga barang yang dihasilkan per satuan dikurang dengan biaya tetap.

Profit = Gross Margin (Rp) – Fixed Cost (Rp)

Baca Juga : Pengertian Gross Output dan Gross Margin

Gross Output, merupakan analisa pendapatan yang dapat menghitung total pendapatan dari jumlah produksi yang dihasilkan dan disesuaikan dengan harga barang yang dihasilkan per satuan. Tetapi pendapatan tersebut masih menggunakan pendapatan kotor.

GO  =  Jumlah Produksi (kg)  x  Harga (Rp)

Gross Margin, merupakan analisa pendapatan untuk menghitung total pendapatan dari jumlah produksi yang dihasilkan dan penyesuainnya dengan harga barang yang dihasilkan per satuan dikurangi dengan biaya-biaya variabel atau dapat juga dikatakan keuntungan kotor.

GM  =  Gross Output (Rp)  –  Variabel Cost (Rp)

Masukkan alamat emaill Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 24 pelanggan lain

Arsip Petani

Petani Stats

  • 324.485 Kunjungan Petani